Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam, keadaan tetap bergerak, anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali. Selengkapnya...
Sabtu, 21 Maret 2015
Masalah Adalah Tantangan
Bila kita menganggap masalah sebagai beban, kita mungkin akan menghindarinya. Bila kita menganggap masalah sebagai tantangan, kita mungkinakan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat kita terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, kita melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses. Tanpa masalah, kita tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku!Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila kita tak berani mengatasi masalah, kita tak akan menjadi seseorang yang sejati.
Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah kita raih, namun kegagalan yang telah kita hadapi, dan keberanian yang membuat kita tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi. Apa yang kita raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang kita lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila kita yakin pada tujuan dan jalan kita, maka kita harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan kita untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan.
Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan kita dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang. Disitulah kesejatian kita teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri kita adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjuangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila kita terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, kita bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila kita terkagumpada ketegaran seseoarang dalam berusaha, kita akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu.
Berusahalah terus!
Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan suatu pencapaian. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar. Apapun yang kita lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. kita perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila kita melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan kita.
Seorang bijak berujar. ”Bila busur kita patah dan anak panahpenghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu.” Semua tindakan kita bagaikan bumerang yang akan kembali pada kita. Bila kita melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan kita. Namun, bila kita ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai kita. Renungkan bagaimana tindakan kita sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang kita lakukan.Have a positive day!
Sumber : Mohamad Yunus (Inspirasi Hidup)
Selengkapnya...
Hazel Soares: Si Nenek Renta Yang Sukses Raih Gelar Sarjana
OAKLAND – Tak pernah ada kata terlambat untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Buktinya, wanita berusia 94 tahun asal Amerika Serikat yang termasuk diantara 500 wisudawan dalam sebuah upacara di Mills College. “Memang membutuhkan waktu lama bagi karena saya memiliki kehidupan yang sibuk. Akhirnya saya bisa melakukannya dan membuat saya merasa sangat bangga,” ujar Hazel Soares. Soares yang memiliki enam anak dan 40 cucu serta cicit itu tercatat sebagai orang kedua tertua yang meraih gelar sarjana.
Nola Ochs dari Kansas masih tercatat sebagai orang tertua meraih gelar sarjana dari Fort Hays State University tiga tahun lalu, pada usia 95 tahun, berdasarkan catatan Guinnes Book of World Records. Saat ini, Ochs yang berusia 98 tahun itu berhasil meraih gelar Master untuk studi liberal dari Fort Hays. Terlahir di Richmond, California pada tahun 1915, Soares mengatakan dia ingin duduk di bangku kuliah setelah lulus dari Roosevelt High School in Oakland tahun 1932. Namun, saat itu terjadi krisis besar-besaran.“Kecuali Anda memiliki bantuan, sangat mustahil untuk bisa masuk universitas. Namun, keinginan itu tidak pernah hilang,” tuturnya. Soares kemudian mengalami dua kali pernikahan dan membesarkan enam anak. Dia bekerja sebagai perawat dan penyedia jasa penyelenggara acara sebelum pensiun dan memutuskan untuk mengejar impiannya untuk meraih gelar sarjana. Nenek tersebut harus menghabiskan enam tahun kursus di Chabot Collegge yang diselesaikannya pada usia 85 tahun. Kemudian, Soares masuk Mills College pada tahun 2007.“Kami sangat kagum dan bangga terhadap keberhasilan ibu saya,” ujar Regina Hungerford, anak bungsu Soares. “Hal terbesar yang diajarkannya, kita tidak pernah terlalu tua untuk belajar,” tegasnya.
Para upacara wisudawan Sabtu (15/5), Soares secara khusus memperoleh ucapan selamat dari pembicara utama Universitas, Nancy Pelosi yang disambut dengan sorak sorai dari rekan-rekannya serta lebih dari 40 anggota keluarga yang hadir. Soares mengaku tidak berencana bersantai-santai setelah meraih gelar tersebut. Memiliki gelar sarjana di bidang sejarah seni, dia berharap dapat bekerja di museum sekitar San Fransisco Bay. Dia sendiri mengaku tidak mengetahui bagaimana memiliki umur panjang, mengingat tak ada anggota keluarganya yang berusia seperti dirinya. Soares mempercayai, hal itu terkait dengan kebiasaannya mengonsumsi banyak sayuran segar. Kini Soares masih menyetir mobil sendiri dan memeriksakan kesehatannya hanya satu kali tiap tiga tahun. Dia mengaku, tak mengonsumsi obat-obatan apa pun.“Tak ada alasan mengapa Anda tidak bisa kembali. Sebagian orang menyerah atau menunda idenya dengan alasan terlambat atau terlalu sulit. Mereka mungkin tidak menyadari, sekali Anda mencoba maka sangat menyenangkan kembali ke sekolah,” ujarnya bersemangat.
Sumber : Republika Online Selengkapnya...
Nola Ochs dari Kansas masih tercatat sebagai orang tertua meraih gelar sarjana dari Fort Hays State University tiga tahun lalu, pada usia 95 tahun, berdasarkan catatan Guinnes Book of World Records. Saat ini, Ochs yang berusia 98 tahun itu berhasil meraih gelar Master untuk studi liberal dari Fort Hays. Terlahir di Richmond, California pada tahun 1915, Soares mengatakan dia ingin duduk di bangku kuliah setelah lulus dari Roosevelt High School in Oakland tahun 1932. Namun, saat itu terjadi krisis besar-besaran.“Kecuali Anda memiliki bantuan, sangat mustahil untuk bisa masuk universitas. Namun, keinginan itu tidak pernah hilang,” tuturnya. Soares kemudian mengalami dua kali pernikahan dan membesarkan enam anak. Dia bekerja sebagai perawat dan penyedia jasa penyelenggara acara sebelum pensiun dan memutuskan untuk mengejar impiannya untuk meraih gelar sarjana. Nenek tersebut harus menghabiskan enam tahun kursus di Chabot Collegge yang diselesaikannya pada usia 85 tahun. Kemudian, Soares masuk Mills College pada tahun 2007.“Kami sangat kagum dan bangga terhadap keberhasilan ibu saya,” ujar Regina Hungerford, anak bungsu Soares. “Hal terbesar yang diajarkannya, kita tidak pernah terlalu tua untuk belajar,” tegasnya.
Para upacara wisudawan Sabtu (15/5), Soares secara khusus memperoleh ucapan selamat dari pembicara utama Universitas, Nancy Pelosi yang disambut dengan sorak sorai dari rekan-rekannya serta lebih dari 40 anggota keluarga yang hadir. Soares mengaku tidak berencana bersantai-santai setelah meraih gelar tersebut. Memiliki gelar sarjana di bidang sejarah seni, dia berharap dapat bekerja di museum sekitar San Fransisco Bay. Dia sendiri mengaku tidak mengetahui bagaimana memiliki umur panjang, mengingat tak ada anggota keluarganya yang berusia seperti dirinya. Soares mempercayai, hal itu terkait dengan kebiasaannya mengonsumsi banyak sayuran segar. Kini Soares masih menyetir mobil sendiri dan memeriksakan kesehatannya hanya satu kali tiap tiga tahun. Dia mengaku, tak mengonsumsi obat-obatan apa pun.“Tak ada alasan mengapa Anda tidak bisa kembali. Sebagian orang menyerah atau menunda idenya dengan alasan terlambat atau terlalu sulit. Mereka mungkin tidak menyadari, sekali Anda mencoba maka sangat menyenangkan kembali ke sekolah,” ujarnya bersemangat.
Sumber : Republika Online Selengkapnya...
Label:
renungan,
semua yang keren dan unik
Langganan:
Postingan (Atom)